Mencari
kekasih itu tak semudah mencari jarum di tumpukan jerami. Kalau menurut
nenek moyang, harus diperhatikan bibit, bebet dan bobotnya. Harus
mencari kekasih seperti apa sih sebenarnya?
Mengikuti petunjuk nenek moyang tentang ‘bibit, bebet dan bobot’
sebenarnya bukan hal yang salah lho. Hal tersebut merupakan panduan yang
baik dalam memilih kekasih. Intinya kan agar Anda tidak salah pilih
pasangan hidup.
Tetapi, terlalu kaku pada kriteria ‘bibit, bebet dan bobot’ juga bisa
memunculkan kesalahan tersendiri. Seperti lima kesalahan berikut ini:
Menuntut kekasih yang sempurna
Pokoknya, dia harus bla…bla…bla… Begitulah kemudian Anda menyebutkan
sebuah daftar kriteria yang… hmmm, membuat orang jadi berpikir untuk
mendekati Anda.
Ok lah, Anda punya banyak kelebihan yang bisa dibanggakan. Tetapi
menuntut kekasih yang sempurna seperti bayangan Anda, sama saja dengan
punggung merindukan bulan. Ingatlah bahwa setiap orang punya karakter,
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Punya fisik seperti…
Memiliki idola itu boleh saja, tetapi sebaiknya penampilan fisik
tidak menjadi patokan dalam mencari pasangan. Anda tidak sedang mencari
seorang model dalam sebuah iklan, Anda juga tidak sedang mencari sebuah
tutup botol yang pas. Anda sedang mencari pasangan yang bisa klik dan
membuat Anda nyaman dalam segala hal. Apa yang bisa dilihat oleh mata,
bisa diubah.
Ia harus sudah mapan
Berharap punya kekasih yang mapan agar Anda tidak susah-susah mencari
uang nantinya. Hello, ladies… Meskipun kelak pria akan menjadi kepala
keluarga, tetapi tak semua tanggung jawab harus dibebankan padanya
seorang diri kan?
Yah syukur-syukur kalau pekerjaannya memberikan rejeki yang cukup
sehingga kita tak harus bekerja juga. Tetapi, wanita jaman sekarang kan
harus bisa mandiri dan membantu meringankan beban pria. Sekalipun tak
harus kerja kantoran, setidaknya Anda punya skill yang nanti bisa
dimanfaatkan.
Tergiur kata teman
Diperkenalkan oleh seorang teman, katanya ia adalah sosok yang bla…bla…bla…
Hati-hati! Jangan mudah percaya apa kata teman. Ingat bahwa teman
Anda tidak pernah menjadi kekasihnya, jadi ia tak akan tahu bagaimana
detail kepribadian calon kekasih. Lebih baik kenali saja terlebih dahulu
sebelum keburu berkata ‘iya’. You are not in a hurry, ladies.
Terlalu berharap
Sudah menemukan sosok yang menurut Anda cocok dan nyaman, Anda
kemudian berharap besar padanya. Padahal, baru saja bertemu dua kali,
dan berbincang tak lebih dari seminggu ini.
Kendalikan emosi dan angan-angan Anda, ladies. Berharap itu boleh
saja, tetapi jika terlalu berlebihan maka Anda akan kecewa nantinya. Toh
belum tentu juga hubungan ini akan dibawa ke arah yang lebih dalam.
Apabila memang keduanya merasa klik dan nyaman, tak akan butuh waktu
lama kok ia meminta Anda jadi kekasihnya.
sumber : untukku.com
0 Comments
Terima kasih Anda telah membaca artikel di tricklik.blogspot.com