Jomblo
alias tidak punya pacar sering menjadi beban tersendiri bagi seseorang.
Namun apakah semua beban akan hilang saat melepas status jomblo? Hmm,
belum tentu. Berikut ini lima alasan yang salah bagi Anda untuk melepas
status jomblo:
Tekanan teman
Semua teman sudah memiliki kekasih, hanya Anda yang belum. Karena itu,
Anda harus memiliki kekasih sesegera mungkin. Sering kali alasan ini
menyebabkan penilaian Anda terhadap calon kekasih menjadi tidak objektif
bahkan terkesan asal pilih. Akhirnya, justru Anda tercipta masalah baru
untuk diri sendiri. Anda malah menjadi lebih sering bersedih dan
tertekan akibat salah pilih kekasih.
Pelarian
Memiliki kekasih yang baik memang menyenangkan. Ia mau mendengar
keluh-kesah dan membantu melupakan masalah yang sedang mendera. Namun
bukan berarti Anda harus segera mencari kekasih saat sedang dirundung
masalah.
Perceraian orang tua, ditinggal menikah oleh mantan kekasih,
kegagalan di tempat kerja, atau masalah lain yang menghadapi bukan
alasan untuk sembarangan memilih kekasih.
Selesaikan masalah satu demi satu sebelum menimbulkan masalah baru.
Tenangkan pikiran, jernihkan suasana sebelum memutuskan untuk menambah
satu lagi potensi masalah dalam hidup Anda. Lagipula, tak tertutup
kemungkinan ia lama-lama akan bosan dan pergi jika saban hari hanya
mendengarkan Anda mengeluh.
Keuntungan pribadi
Punya pacar memang banyak manfaatnya, termasuk kenyamanan pribadi.
Jangan ingin punya kekasih hanya karena ia punya mobil dan banyak waktu
untuk mengantar-jemput Anda. Mendekati seseorang yang tidak Anda suka
karena ayahnya merupakan bos di tempat kerja idaman bukanlah awal yang
baik untuk memulai hubungan.
Dengan segala keuntungan dan kenyamanan yang didapat, Anda merasa
mungkin bisa belajar mencintainya perlahan-lahan. Walau secara sadar
Anda tahu dia bukanlah kekasih impian dari segi fisik maupun
kepribadian. Percayalah, awalnya mungkin Anda bisa hidup dengan situasi
ini. Namun lama kelamaan saat Anda bertemu orang lain yang lebih tepat,
Anda akan ada dalam situasi yang tidak mengenakkan.
Tantangan
Memiliki kekasih karena tantangan tertentu juga sering dilakukan.
Misalnya, adrenalin yang mendorong untuk berusaha memiliki pria
terganteng yang menjadi incaran banyak wanita di kantor. Mencoba-coba
memiliki kekasih yang mempunyai reputasi buruk atau bahkan mendekati
seseorang hanya karena tantangan iseng dari teman.
Apapun itu, jika bukan didasari atas kecocokan, perkenalan dengan
proses, serta perasaan alami yang muncul, hubungan tersebut belum tentu
berjalan lancar. Setelah “menang” tantangan biasanya dorongan adrenalin
pun berkurang. Si dia mungkin tak semenarik dahulu ketika Anda berusaha
memenangkan hatinya. Anda lalu mudah bosan dan tanpa sadar telah
mengorbankan perasaannya hanya untuk kepentingan pribadi.
Begitu juga dengan memilih kekasih reputasi yang kurang baik hanya
karena Anda berharap bisa mengubahnya. Memiliki kekasih yang baik memang
bisa membantu membuat seseorang menjadi lebih baik. Tapi Anda bukanlah
malaikat yang selalu punya kewajiban untuk ikut memanggul beban semua
orang. Setiap orang punya masalah masing-masing.
Putus asa
Kesepian dan tidak juga memiliki kekasih merupakan perangkap bagi Anda
terjebak memilih orang yang salah. Anda mungkin bosan mendengar nasihat
yang mengatakan jodoh Anda nanti akan datang. Anda juga sudah lelah
menunggu dan ingin segera memiliki pasangan. Akhirnya, si dia yang
kemudian tersedia pun tak ada salahnya dicoba untuk menjadi kekasih.
Hindari terlalu sering membuka daftar nama teman-teman lama yang bisa
didekati ulang. Sebaiknya, jangan terlalu fokus pada kesendirian Anda.
Cari kegiatan untuk mengisi waktu yang bisa meningkatkan potensi diri
dan membuat Anda bahagia. Selain bermanfaat untuk peningkatan kualitas
diri, kegiatan ini juga bisa membuka diri Anda terhadap lingkaran
pergaulan yang baru. Anda pun tidak terjebak dalam lingkaran yang
itu-itu saja yang membuat Anda putus asa.
Pilih kegiatan untuk mengembangkan hobi dan potensi. Tapi jangan
langsung menganggap semua teman baru adalah calon kekasih. Jalani
kegiatan dengan tujuan untuk membuat diri Anda lebih bahagia dan
berkualitas. Jika sudah meninggalkan lorong kesepian, secara tak sadar
Anda telah berubah menjadi pribadi yang berbeda yang percaya diri.
Pelengkap hidup
Anda merasa punya pasangan seperti suatu keharusan. Apalagi keluarga dan
teman terus menanyakan absennya pasangan dalam hidup Anda. Pasangan
bisa jadi pelengkap namun juga bisa jadi pemberat hidup jika tidak
dipilih dengan baik.
Hanya karena secara fisik, mungkin si dia cukup pantas untuk
dipamerkan sebagai kekasih. Namun berapa lama Anda bisa bertahan hanya
dengan kelebihan itu saja? Potensi diri dan kualitas Anda tidak selalu
dinilai dengan ada atau tidaknya kekasih. Coba pelan-pelan buka wawasan
keluarga dan teman tentang prestasi dan potensi diri Anda lainnya.
Jika hanya sekadar menjadi pelengkap, belum tentu kehidupan cinta
Anda akan menyenangkan. Dalam hati Anda masih gelisah dan terus mencari
si dia yang sebenarnya sempurna untuk Anda. Hubungan semacam ini bisa
jadi rawan masalah maupun ketidaksetiaan.
sumber : untukku.com
0 Comments
Terima kasih Anda telah membaca artikel di tricklik.blogspot.com