Skip to main content

Pengertian Normalisasi Basis data

Definisi/Pengertian Normalisasi

Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis data. selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur tabel 9relasi) dalam basis data (dengan tujuan utnuk mengurangi kemubaziran data)  , normalisasi terkadang hanya diipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain ( misalnya E-R). Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan struktur tabel yang kurang fleksibel atau mengurangi keflekxibelan.
Kroenke mendefinisikan normalisasi sbagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tida memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud olej kroenke ini sering disebut dengan istilah anomali.
( Pada beberapa literatur, istilah relasi yang digunakan pada bab ini terkadang digantikan dengan tabel. Istilah relasi digunakan pada bab ini dikarenakan definisi tentang normalisasi memang menggunakan istilah relasi).

Tujuan normalisasi

  • Untuk menghilangkan kerangkapan data
  • Untuk mengurangi kompleksitas
  • Untuk mempermudah pemodifikasian data

Anomali

Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan ( misalnya menyebabkan ketidakonsistenan data atau membuat suatu data menjadi hilang ketika data dihapus)
Macam Anomali terdiri dari
  • Anomali peremajaan,
  • Anomali Penghapusan, dan
  • Anomali penyisipan

Anomali peremajaan

Anomali ini terjadi bila ada perubahan pada sejumlah data yang mubazir, tetapi tidak seluruhnya diubah. Contoh : Tabel Pesanan
Pemasok Kota Barang Jumlah
Kartika Jakarta Mouse 5
Citra Bandung Monitor 2
Yudi Medan CPU 2
Citra Bandung Printer 1
Seandainya Citra dengan kota Bandung pindah ke Bogor maka pengubahan data hanya dilakukan pada data pertama menjadi : Tabel Pesanan
Pemasok Kota Barang Jumlah
Kartika Jakarta Mouse 5
Citra Bogor Monitor 2
Yudi Medan CPU 2
Citra Bandung Printer 1
Di sini terlihat bahwa data tentang pemasok Citra tidak sama yang menyebabkan ketidakkonsistenan data.

Anomali Penyisipan

Anomali ini terjadi pada saat penambahan data ternyata ada elemen yang kosong dan elemen tsb justru menjadi key. Contoh : Tabel Kursus
NoSiswa Kursus Biaya
10 Bhs.Inggris 60000
10 Bhs.Perancis 80000
10 Bhs.Jepang 70000
15 Bhs.Inggris 60000
20 Bhs.Jepang 70000
Misalnya akan dibuka kursus baru yaitu Bhs.Jerman dengan biaya 75000 akan tetapi belum ada seorangpun yang ikut kursus ini, shg data menjadi : Tabel Kursus
NoSiswa Kursus Biaya
10 Bhs.Inggris 60000
10 Bhs.Perancis 80000
10 Bhs.Jepang 70000
15 Bhs.Inggris 60000
20 Bhs.Jepang 70000

Bhs.Jerman 75000

Anomali penghapusan

Anomali ini terjadi apabila dalam satu baris/ tuple ada data yang akan dihapus sehingga akibatnya terdapat data lain yang hilang. Contoh pada table kursus data NoSiswa 20 akan dihapus karena sudah tidak ikut kursus lagi sehingga akibatnya data kursus bhs jepang dan biaya 70000 akan ikut terhapus.

UNTUK CONTOH NORMALISASI DATA DIDOWNLOAD DISINI



compiled by: tricklik

tag : table noralisasi, definisi normalisasi

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Daftar Singkatan dan Akronim

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1994:945) pengertian singkatan adalah (1) hasil menyingkat (memendekkan) yang berupa huruf atau gabungan huruf (misalnya, DPR, KKN, yth.,dsb., dan hlm.), (2) kependekan; ringkasan. Dengan demikian, semua kependekan kata atau frase itu dapat digolongkan ke dalam singkatan. Singkatan juga berarti hasil menyingkat (memendekkan) sehingga akronim merupakan salah satu bentuk singkatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1994:18), akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar (misalnya, mayjen singkatan dari mayor jenderal, rudal singkatan dari peluru kendali, dan sidak singkatan dari inspeksi mendadak). Tidak ada singkatan/akronim dalam bahasa Indonesia yang diawali huruf Q, X, dan Z. Untuk huruf F dan V sangat terbatas. Untuk huruf A, kebanyakan nama Asosiasi; B badan; G gereja; I ikatan; L lembaga; P partai/persatuan/perhimpunan/...

Arti dan Makna Sila Kelima Pancasila

MAKALAH ARTI DAN MAKNA PANCASILA SILA KE -5   PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 201 3

Hukum Internasional Sengketa palestina dan Israel

Hukum Internasional Sengketa palestina dan Israel  BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Dalam sejarah panjang perkembangan peradaban manusia yang berhubungan dengan konflik-konflik diawali adanya seengketa antar negara sebagian besar selalu meningkat pada sengketa berkepanjangan dan upaya penyelesaiaan dengan cara kekerasan (violence /armed conflict/ war). Salah satu konflik berkepanjangan yang tak kunjung usai adalah konflik antara Israel dan Palestina, meski apabila kita cermati, berbicara mengenai Timur Tengah dan konflik tidak hanya akan menyangkut permasalahan Israel dan Palestina karena dalam sejarahnya Timur Tengah memang salah satu wilayah yang paling sering dihadapkan pada konflik antar negara. Terdapat sederet panjang sengketa internasional yang melibatkan pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam upaya penyelesaiannya.